Senin, 28 Mei 2012

Pengaruh Perkembangan Teknologi dan Komunikasi di Bidang Pendidikan






KATA PENGANTAR
Puji syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Bidang Pendidikan ”.
           Makalah ini membahas tentang dampak teknologi informasi dan komunikasi pada bidang pendidikan. Penulis sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua sehingga kita dapat mengetahui apa saja yang menjadi manfaat positif dan negatif dari kemajuan teknologi  informasi dan komunikasi yang semakin berkembang pesat dewasa ini khususnya pada bidang pendidikan.
            Ucapan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu tim penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen tim penulis yang telah memberikan arahan dan bimbingannya.  Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini dikemudian hari.
Jakarta, 14 Mei 2012
Tim Penulis






BAB I . PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas. Hal ini dikarenakan di Indonesia penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum merata, sekarang ini hanya di kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Dengan demikian perkembangan pendidikan pun menjadi terhambat dan juga tidak merata.




I.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Untuk memenuhi tugas matakuliah Komputer dan Masyarakat
b.      Mengetahui perkembangan Teknologi Informasi dan Teknologi (TIK) dibidang pendidikan
c.       Mengetahui dampak positif dan negatif dari perkembangan Teknologi Informasi dan Teknologi (TIK) bagi dunia pendidikan

I.3. Rumusan Masalah
  1. Apakah peranan teknologi bagi dunia pendidikan ?
  2. Apakah komputer dapat meningkatkan kemampuan belajar ?
  3. Apa saja dampak dari perkembangan TIK terhadap dunia pendidikan ?
  4. Apakah komputer akan mendorong manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan ?

I.4. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode penjabaran materi, adapun teknik yang digunakan yaitu studi pustaka dengan browsing internet dan sumber lain untuk mendapatkan data untuk pembuatan makalah ini.

I.5. Sistematika Penulisan
a.                                            BAB I :  Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan,  Rumusan Masalah, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.
b.                                            BAB II  : Pembahasan
c.                                             BAB III : Kesimpulan















BAB II. PEMBAHASAN
II.1. Pengertian
II.1. a. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6)
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah berbagai bentuk peralatan dan system yang digunakan untuk memperoleh, memproses, mengelola, memanipulasi, memindah, menyimpan dan menyebarkan informasi melalui media elektronik (Isjoni et al., 2008 : 76).
Teknologi informasi juga adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

II.1. b. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Bidang Pendidikan
Pemanfaatan TIK dalam pendidikan di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi kesatuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pendidikan masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya interaksi imbal balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber belajar atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, danmovie) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi.
Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih lebih bila materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkanterjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologivideo conference yang dijalankan berdasar teknologi Internet, memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK.

Menurut UNESCO (2003) ada 4 level dalam TIK yaitu :
l  Emerging; menyadari pentingnya TIK untuk pendidikan
l  Applying; mulai menjadikan TIK sebagai obyek yang harus dikuasai/dipelajari (learning to use ICT);
l  Integrating; menjadikan TIK sebagai media pembelajaran (using ICT to learn)
l  Transforming; menjadikan TIK sebagai katalist pembaharuan pembelajaran
Indonesia masih berada pada level ”applying” atau dengan kata lain masih dalam tahap “Learning to Use ICT”.


II.2. Peranan dan Tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Dunia Pendidikan
Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Pendidikan  yang seharusnya dimanfaatkan dan dikembangkan dari dulu antara lain adalah:
1.      TIK sebagai Keterampilan (skill) dan kompetensi
TIK dikatakan sebagai Keterampilan (skill) karena dengan TIK seseorang dapat menggali potensi dasar yang dimilikinya sejak lahir. Baik itu potensi dalam menghitung, berfikir kritis pada suatu coding, berimajinasi untuk membuat sebuah gambar yang menarik dan lain – lain. Seperti contoh adalah dalam kehidupan nyata. Seorang anak SD yang masih duduk dikelas 6, sudah mampu membuat animasi kartun yang sangat menarik bagi setiap orang yang pernah melihatnya. Dengan pengembangan skill seperti ini, seorang anak tersebut sudah mempunyai masa depan yang sangat cerah. Tinggal kita sebagai orang tua dan gurulah yang berperan aktif untuk mendidik anak tersebut.
2.      TIK sebagai Infrastruktur Pendidikan
TIK dikatakan sebagai infrastruktur karena dengan TIK bahan ajar yang dulunya dituliskan dalam secarik kertas tebal dan disampaikan ke siswa, sekarang bahan ajar tersebut sudah bisa disimpan dalam bentuk digital. Sehingga seorang guru sudah tidak terlalu repot untuk membawa kesana – kemari materi yang hendak dijelaskan.
3.      TIK sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan
TIK dikatakan sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pendidikan karena dengan adanya TIK, penyampaian materi yang membutuhkan alat bantu agar materi tersampaikan kepada pesera didik sudah bisa dibuat melaui teknologi komputer. Misalnya belajar tentang proses meletus gunung merapi yang tidak memungkinkan memperlihatkan langsung bagaimana prosesnya kepada peserta didik. Maka dengan bantuan komputer, kita bisa membuat animasi proses meletusnya gunung merapi.
4.      TIK sebagai Bahan Sumber Belajar
TIK sebagai Bahan Sumber Belajar. Dulu, sumber belajar yang kita kenal hanya buku saja. Dan untuk memperoleh buku tersebut sangatlah susah dan mahal. Namun dengan berkembangnya teknologi, siswa sedikit lega karena pada dunia internet banyak buku – buku gratis yang dapat di download kapan saja.
5.      TIK sebagai Pendukung Managemen Pendidikan
TIK dikatakan sebagai pendukung managemen Pendidikan dikarenakan TIK dapat membantu managemen pendidikan dalam bidang back office / administrasi, dll.
6.      TIK sebagai Pendukung Keputusan
TIK sebagai pendukung keputusan dikarenakan TIK dapat membatu dalam proses mengambil keputusan demi kelangsungan atau masa depan pendidikan.
Adapun Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu
a.       Memperbaiki competitive positioning
b.      meningkatkan brand image
c.       meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran
d.      meningkatkan kepuasan siswa
e.       meningkatkan pendapatan
f.        memperluas basis siswa
g.       meningkatkan kualitas pelayanan
h.      mengurangi biaya operasi  
i.         mengembangkan produk dan layanan baru

II. 3. Dampak Positif
  1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
  4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
II.4. Dampak Negatif
  1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
  2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
  3. Salah satu dampak negatif kemajuan TIK adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).


















BAB III. KESIMPULAN
III. 1. Kesimpulan
Dewasa ini banyak dampak-dampak yang terjadi akibat semakin berkembangnya IT didalam negeri ini. Memang perkembangan IT jika disikapi secara positif mampu memberikan dampak yang positif dan apabila disikapi secara negatif dapat memberikan dampak negatif pula. Dunia internet misalnya, merupakan sebuah perpustakaan maya terbesar di dunia. hampir semua yang ingin kita cari ada di internet. Informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan.










DAFTAR PUSTAKA
____Pengertian teknologi informasi dan komunikasi dikutip dari    
http://muchlis-7a.blogspot.com/2011/11/pengertian-tik.html 
diakses tanggal 09 Mei 2012

___Integrasi ICT dalam Proses Pembelajaran “penerapan TIK untuk pembelajaran menurut UNESCO (2003)”  dikutip dari

http://tpers.net/2008/01/integrasi-ict-dalam-proses-pembelajaran/
diakses tanggal 11 Mei 2012
 
____Peranan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan dikutip dari    
http://whitewishes.wordpress.com/2010/02/23/peranan-tik-dalam-bidang-pendidikan/ 
diakses tanggal 09 Mei 2012
 
____Dampak teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan dikutip dari    
http://ebookbrowse.com/dampak-teknologi-informasi-dan-komunikasi-terhadap-pendidikan-anak-sekolah-pdf-d331375154
diakses tanggal 09 Mei 2012
 
 

Minggu, 22 April 2012

Dampak Negatif Perkembangan Komputer


DAMPAK NEGATIF PERKEMBANGAN KOMPUTER
           1. Dampak Bagi Kesehatan
         Tenyata tak selamanya kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi manusia. 
         Salah satu hal yang paling  mudah diamati adalah dampak komputer bagi kesehatan individu pemakainya.
a.       Gangguan Tulang Belakang
b.      Kelelahan Pada Mata
c.       Sakit Kepala

      2.  Dampak Bagi Lingkungan
          Selain pada kesehatan, komputer juga kadang memberikan dampak buruk pada lingkungan. Hal yang  
          dimaksud disini adalah, karena tidak disadarinya oleh para pengguna, sehingga seringkali adanya  
          Pemborosan Energi Listrik yang terjadi.

      3.  Dampak Bagi Etika dan Pergaulan di Masyarakat
          Hal ini merupakan dampak yang paling banyak terjadi di kehidupan kita, baik yang terlihat ataupun yang tak 
          terlihat. Adanya komputer bukan saja membentuk manusia lebih maju tetapi juga memanfaatkan teknologi 
          komputer dengan cara yang salah, antara lain :
a.       Pornografi serta Tampilan Kekejaman dan kesadisan
b.      Penipuan dan Perjudian
c.       Kacanduan atau Ketagihan Komputer

Selasa, 10 April 2012

Pengertian Audit

Pengertian Audit

Dalam ISO 19011 : 2002 dijelaskan bahwa Audit didefinisikan sebagai proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti audit dan mengevaluasinya secara obyektif untuk menetapkan sejauh mana kriteria audit telah terpenuhi

*  Auditor adalah orang yang memiliki kualifikasi dan kompetensi untuk melakukan audit. Satu orang auditor atau lebih yang melaksanakan suatu audit disebut tim audit yang terdiri dari Lead Auditor dan Auditor serta Technical Experts jika diperlukan. 

*  Auditee adalah organisasi yang sedang diaudit. Dalam hal ini organisasi  dikaitkan dengan sekelompok orang dan fasilitas. Karena itu semua orang yang berinteraksi dengan auditor disebut sebagai auditees.

Jenis Audit
1.  First party (Pihak Pertama)
Yaitu Audit ini dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari ruang lingkup organisasi itu sendiri
2.  Second party (Pihak Kedua)
Yaitu Audit ini dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap organisasi.
misalnya : Audit yang dilakukan oleh suatu customer terhadap para suppliernya
3.  Third party (Pihak Ketiga)
Yaitu Audit jenis ini dilakukan oleh badan atau organisasi yang berada diluar dari kepentingan
pihak pertama dan pihak kedua sehingga lebih independen

Type Audit
a.  Adequacy Audit
yakni Menentukan sejauh mana suatu sistem manajemen yang telah terdokumentasi dapat
cukup memenuhi persyaratan standard
b.  Compliance Audit
yakni Menentukan sejauh mana suatu sistem manajemen yang telah terdokumentasi
diterapkan secara berkesinambungan

Prinsip Audit
1.  Ethical conduct (Etika pelaksanaan)
2.  Fair presentation (Penyampain yang adil)
3.  Due professional care (Memperhatikan cara kerja yang profesional)
4.  Independence and objective (Tidak memihak).
5.  Evidence (Bukti),

Sifat Auditor
Dalam melaksanakan Audit, Auditor harus memiliki sifat sebagai berikut :
a.  Never Challenge a person (Tidak menggurui)
b.  Always present a true and fair view (Selalu menampilkan sebuah sisi kebenaran dan adil)
c.  Go fact finding No fault finding (Langsung ke pokok permasalahan dan tidak bertele-tele)
d.  Use Systemetics methods (Perpikir sistematis)
e.  Never lose sight of the product (Selalu “mengejar” suatu ketidakcocokan dengan standard)
f.  Find Out the auditee’s interpretation, not yours (Berusaha mencari tahu pemahaman Auditee bukan pemahaman kita atau Auditor)
g.  Always be properly prepared (Segala sesuatunya selalu dipersiapkan)
h.  Always help the Auditee (Selalu membantu Auditee)i  Communicate effectively with Auditee (Menjalin komunikasi yang seefektif mungkin dengan Auditee)
i.  Always follow up corrective action request (Selalu menindaklanjuti Corrective Action Request)

Sejarah ISO 9001

ISO, Organisasi Internasional untuk Standardisasi yang berkantor pusat di Jenewa, merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM atau NGO = Non-Governmental Organization) penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap Negara yang bekerja sama telah menghasilkan lebih dari 17.000 standar internasional untuk bisnis, pemerintahan dan masyarakat umum.
Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS dalam bahasa Inggris (International Organization for Standardization) atau OIN dalam bahasa Perancis (Organisation internationale de normalisation) sebelum akhirnya ditetapkan menggunakan nama ISO, diambil dari bahasa Yunaniisos yang berarti sama.
Didirikan pada 23 Februari 1947 di Jenewa, Switzerland, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATMBank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 170 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC = Technical Committee).
Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar.
ISO 9000

ISO 9000 merupakan kumpulan standar sistem manajemen mutu (SMM) yang dikeluarkan dan dipelihara oleh ISO/TC 176 kemudian diselenggarakan oleh badan akreditasi dan sertifikasi. Selanjutnya suatu organisasi atau perusahaan yang telah mendapat sertifikasi ISO 9000 ini akan diperbolehkan menyatakan dirinya kepada publik sebagai “ISO 9001:2000 certified” atau “ISO 9001:2000 registered.”ISO 9000 terdiri dari standar-standar berikut:
  • ISO 9000:2005, SMM – Landasan dasar dan kosa kata, meliputi dasar-dasar mengenai apakah SMM itu dan juga berisi istilah dan kosa kata yang digunakan dalam standar ISO seri 9000.
  • ISO 9001:2000, SMM – Persyaratan-persyaratan, berisi segala ketentuan dan persyaratan standar yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi yang ingin menerapkan dan mengadopsi SMM-ISO 9000 tersebut.
  • ISO 9004:2000, SMM – Pedoman untuk peningkatan kinerja, meliputi langkah-langkah melakukan peningkatan berkesinambunga
Masih ada standar-standar lain dalam kelompok ISO 9000 yang kodenya tidak diawali dengan angka ISO 900x, sebagai contoh: ISO 10007:1995 – mengenai manajemen konfigurasi, dimana untuk kebanyakan organisasi ini hanyalah satu bagian dari suatu sistem manajemen yang lengkap.
Sejarah ISO 9000
Pre ISO 9000
Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam industri teknologi tinggi di Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih di pabrik pembuatnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur serta menunjukannya dengan bukti-bukti terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut telah dilakukan sesuai dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS 5750, dan diakui sebagai standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi bagaimana mengelola proses pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah Inggris meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar internasional, dan kemudian BS 5750 menjadi ISO 9000
Versi 1987
ISO 9000:1987 memiliki struktur yang sama dengan BS 5750, dengan 3 (tiga) model SMM, pemilihan didasarkan pada ruang lingkup aktivitas suatu organisasi:
  • ISO 9001:1987 Model, untuk penjaminan mutu (QA = quality assurance) dalam desain, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan bagi organisasi yang memiliki aktivitas menciptakan produk baru.
  • ISO 9002:1987 Model,  untuk QA dalam produksi, instalasi dan pelayanan yang dasarnya sama dengan ISO 9001:1987 namun tanpa aktivitas menciptakan produk baru.
  • ISO 9003:1987 Model, untuk QA dalam pengujian dan inspeksi akhir saja.
  • ISO 9000:1987 dipengaruhi oleh standar militer di Amerika Serikat khususnya, namun juga cocok diterapkan pada manufaktur. Penekanan standar ini adalah pada kesesuaian dengan prosedur-prosedur ketimbangan proses manajemen secara keseluruhan. ual intent.
Versi 1994
ISO 9000:1994 menekankan QA melalui tindakan preventif, sebagai ganti dari hanya melakukan pemeriksaan pada produk akhir, namun tetap melanjutkan pembuktian kepatuhan dengan prosedur-prosedur terdokumentasi. Dan karenanya, seperti versi sebelumnya, organisasi cenderung menghasilkan begitu banyak manual prosedur sehingga membebani organisasi tersebut dengan rangkaian birokrasi yang tidak perlu.
Versi 2000

ISO 9001:2000 memadukan ketiga standar ISO 9001, 9002, and 9003 menjadi hanya satu standar yaitu 9001. Prosedur desain dan pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi berkaitan secara langsung dengan aktivitas penciptaan produk baru. Versi 2000 ini membuat perubahan mendasar dalam konsep SMM ISO 9000 ini
dengan menempatkan manajemen proses sebagai landasan pengukuran, pengamatan dan peningkatan tugas dan aktivitas organisasi, ketimbang hanya melakukan inspeksi pada produk akhir. Versi 2000 ini juga menuntut keterlibatan manajemen puncak dalam mengintegrasikan manajemen mutu dengan sistem bisnis secara keseluruhan,
dan juga menghindari pendelegasian fungsi-fungsi manajemen mutu ke administrator yunior. Tujuan lainnya adalah meningkatkan efektivitas melalui pengukuran-pengukuran statistik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan
peningkatan berkesinambungan.
Versi 2008

ISO telah me-release edisi terbaru dari standar ISO 9001, yaitu ISO 9001:2008, Quality Management System-Requirements, pada tanggal 14 Nopember lalu. ISO 9001:2008 tidak ada persyaratan baru. Namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam standar ISO 9001 versi terbaru ini, yaitu:
  • Untuk membuktikan pemenuhan persyaratan ISO 9001:2008, organisasi harus mampu menyediakan bukti objektif (tidak perlu terdokumentasi) bahwa SMM telah diterapkan secara efektif.
  • Analisis dari proses sebaiknya merupakan sumber untuk menetapkan jumlah dokumen yang diperlukan bagi SMM, guna memenuhi persyaratan ISO 9001:2008.  Bukan dokumentasi yang menentukan proses.
  • ISO 9001:2008, memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk memilih pendokumentasian SMM, memungkinkan setiap organisasi mengembangkan jumlah minimum dari dokumentasi yang diperlukan untuk mendemonstrasikan perencanaan yang efektif, operasi dan kontrol prosesnya serta penerapannya dan peningkatan
  • dari efektifitas SMM.
  • Penekanan bahwa ISO 9001 mensyaratkan “Documented quality management system”, and not a “system of documents”.
  • Selain itu juga disampaikan bahwa dalam masa transisi, dari ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008, ISO dengan IAF (International Accreditation Forum) menyetujui sebuah implementation plan diantaranya:
  • ISO-9001:2008 telah dipublikasikan pada 14 Nopember 2008
  • Satu tahun setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat akreditasi yang
  • diterbitkan (baru maupun resertifikasi) harus mengacu ke ISO 9001:2008
  • 24 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang dterbitkan sesuai ISO 9001:2000 tidak berlaku.
Organisasi yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000 sebaiknya menghubungi Lembaga Sertifikasi untuk menyetujui program untuk menganalisa klarifikasi ISO 9001:2008 dengan SMM yang diterapkannya. Organisasi yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000, sebaiknya berpikiran bahwa sertifikat ISO 9001:2000 mempunyai status yang sama dengan sertifikat ISO 9001:2008 pada masa transisi.
Organisasi yang sedang dalam proses sertifikasi ISO 9001:2000 sebaiknya berubah menggunakan ISO 9001:2008 untuk sertifikasinya. Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi harus menjamin bahwa auditornya mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008, dan implikasinya, dalam melaksanakan audit sesuai ISO 9001:2008 tersebut. Konsultan dan Lembaga pelatihan disarankan untuk mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008 serta menentukan kebutuhan untuk memperbaharui program pelatihan/dokumentasi dan perubahan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan / konsultasi ISO 9001:2008.

This e-mail address is being protected from spambots, you need JavaScript enabled to view it